Moshi-moshi, minna-tachi!
So. Tadi ada pelajaran Agama, membahas hubungan Agama dan manusia. Mahasiswa diberi rangkuman oleh kelompok penyaji dan ketika diriku membacanya... agak terganggu. Pasalnya mereka bilang (kurang lebih) seperti ini:
"Tidak memiliki keyakinan agama dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat"
Gue ngebaca gitu kayak... sedih. Masalahnya ada beberapa teman di dunia maya gue yang nggak punya keyakinan agama, either mereka memang nggak memegang satu agama (Kristen, Islam, whatever) atau mereka itu memegang banyak agama sekaligus. Jadi baca bagian itu merasa kayak mereka di... fitnah? Hina? Apa gitu kek.
Gue ngediskusiin dikit tentang itu sama teman yang duduk di sebelah gue dan kita sepakat kalau pendapat itu salah. Kata temanku, agama itu cuma sebagai... simbol. Pedoman. Menjaga sesuatu agar tetap 'lurus'. Seseorang nggak punya keyakinan yang telak satu belum tentu membuat masyarakat resah.
Yang membuat masyarakat resah itu kalau seseorang nggak punya moral.
For example lah. Temanku yang aku bilang itu nggak megang satu agama pasti. Tapi dia tau mana yang baik dan yang benar, mengakui kalau Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi dari manusia itu ada meskipun nggak menyembah / beribadah, dan nggak mencoba menyebarkan pahamnya itu ke orang lain.
Dia bermoral.
Oke, mungkin ini cuma masalah penulisan kata-kata aja. Mungkin yang mereka maksud itu orang-orang yang agamanya di KTP aja, nggak dipraktekan di kehidupan sehari-hari. Tapi tetep aja yah... gitu.
No comments:
Post a Comment